Sabtu, 23 Januari 2016

Ceng Beng “Tradisi Berkumpul di Makam Leluhur”




Asap dan aroma dupa menyatu menjadi satu di minggu pagi, ratusan orang berduyun-duyun dari segala penjuru datang dan berkumpul di pemakaman Tanah Cepe, Tangerang. Acara tahunan untuk menyenangkan leluhur siap di gelar komplek pemakaman cina tersebut, Ceng Beng.
Ceng Beng atau sembahyang kubur merupakan ritual tahunan yang penting bagi etnis Tionghoa selain Imlek. Konon menurut cerita rakyat, asal mula ziarah kubur atau Ceng Beng ini berawal dari zaman kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644 M). Ceng Beng merupakan wujud nyata umat Konghucu mengekpresikan perasaan berbakti kepada para leluhur. Mereka membersihkan dan sembahyang di makam leluhur mereka serta menyajikan hidangan yang disukai almarhum dikala masih hidup.
Ritual Ceng Beng juga merupakan acara berkumpulnya keluarga besar, karena mereka yang pergi jauh atau merantau akan kembali pada saat Ceng Beng Tiba. Ceng Beng pada umumnya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat.

Teks  dan Foto : Anhar Rizki Affandi








Tidak ada komentar:

Posting Komentar