Asap dan aroma dupa menyatu
menjadi satu di minggu pagi, ratusan orang berduyun-duyun dari segala penjuru
datang dan berkumpul di pemakaman Tanah Cepe, Tangerang. Acara tahunan untuk
menyenangkan leluhur siap di gelar komplek pemakaman cina tersebut, Ceng Beng.
Ceng Beng atau sembahyang kubur
merupakan ritual tahunan yang penting bagi etnis Tionghoa selain Imlek. Konon
menurut cerita rakyat, asal mula ziarah kubur atau Ceng Beng ini berawal dari
zaman kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644 M). Ceng Beng merupakan wujud nyata umat
Konghucu mengekpresikan perasaan berbakti kepada para leluhur. Mereka
membersihkan dan sembahyang di makam leluhur mereka serta menyajikan hidangan
yang disukai almarhum dikala masih hidup.
Ritual Ceng Beng juga merupakan
acara berkumpulnya keluarga besar, karena mereka yang pergi jauh atau merantau
akan kembali pada saat Ceng Beng Tiba. Ceng Beng pada umumnya jatuh pada
tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat.
Teks dan Foto : Anhar Rizki Affandi