Hanya coba merekam dan belajar kehidupan melalui sebuah kamera dan keagungan cahaya sebagai pemeran utamanya.
Selasa, 28 September 2010
Street
Sengaja datang ke daerah Kota Tua khususnya terowongan yang menghubungkan Stasiun Kota dan jalan depan Museum Bank Mandiri. Liat sana,liat sini baca situasi dan baca Bismillah tentunya. Datang ke tempat tersebut selain buat motret juga sebenernya buat hilangin rasa penasaran aje mengenai terowongan tersebut soalnya belum pernah ke tempat itu. Jadi selamat menikmati Foto-fotonya semoga berkenan di mata dan hati, Wassalam
Jumat, 07 Mei 2010
Sang Penakluk
Tubuhnya mungkin tak setangguh dulu ketika menaklukan kuda-kuda liar untuk dilatih, tapi ia tetaplah seorang penakluk. Pak Engking yang merupakan generasi kedua pelatih kuda renggong tetap bersemangat meneruskan tradisi yang menjadi kebanggaan dan ikon kota Sumedang. Kuda baginya merupakan bagian yang tak teripisahkan dari hidupnya meski ia harus rela kehilangan salah satu jari tangan akibat ulah binaannya. Halaman rumah seakan menjadi saksi bisu akan ketangguhan pak Engking dalam menaklukkan kuda-kuda liar bersama dua orang asistennya. Ringkikan dan serangan brutal dari kuda liar yang pertama kali dilatih seakan menjadi cambuk untuk dapat mengalahkan binaanya tersebut.
kini waktu terus bergulir mengikuti irama sang sutradara dan tubuh pak engking mungkin sudah tak setangguh dulu. Keahliannya dalam melatih kuda kini diturunkan pada anaknya agar tradisi kuda renggong yang sarat dengan filosofi hidup ini tetap terjaga dan menjadi kebanggan warga Sumedang.
Rabu, 05 Mei 2010
Anarki Koja
Matahari pagi baru saja menampakkan sinar kelembutannya di sudut utara Jakarta, burung-burung camar pun belum berhenti bernyanyi. Di sudut lain pinggiran utara kota Jakarta tercium aroma pertempuran yang akan mengisi layar kaca seantero negeri. Pagi itu ratusan santri penjaga makam Mbah Priok siap "Jihad" dengan anggota Satpol PP yang siap pula menjalankan perintah "tuhannya". Pekikan "takbir" serta teriakan "serang" saling beradu argumen mencari pembenaran di hadapan Tuhan.
Koja membara bau keringat pekerja pelabuhan dan amis ikan yang biasa menghiasi sudut utara Jakarta tergantikan bau anyir darah umat yang mengaku manusia. Sengketa lahan antara Ahli Waris makam Mbah Priok dan Pelindo berujung bentrok, Korban berjatuhan, darah bercucuran dan nyawa melayang "Tragedi Tanjung Priok" terulang kembali.
Langganan:
Postingan (Atom)