Selasa, 09 Juni 2009

Airmata Mataair

Pagi 27 maret 2009 pukul 05.30 ada sebuah sms masuk mengabarkan bahwa kampus UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) terkena musibah banjir. Awalnya tak terlalu kaget dengan pesan sms tersebut karena kampus tersebut cukup sering terkena musibah tersebut. Tapi alangkah kagetnya ketika seorang teman mengabari melalui telepon seluler bahwa kampus yang terkena musibah banjir bukan musibah biasa tetapi lebih dari itu "Tanggul Situ Gintung jebol banyak korban tewas dan kampus porak poranda" katanya di ujung telepon. Begitu selesai berbicara langsung tanpa basa-basi menuju ke kampus,apakah ada teman atau seseorang yang dikenal menjadi korban. Rasa terkejut kembali datang begitu sampai di kampus semua yang telah terjadi jauh dari pikiran sebelumnya betapa dahsyat peristiwa ini.
hari itu mungkin tak akan pernah terlupakan oleh para korban serta seluruh civitas akedimika UMJ.banyak kerabat,sanak saudara serta rekan menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Entah berapa kerugian moril dan materil dari tragedi itu namun yang pasti kehidupan harus terus berjalan.
Selamat jalan kawan doa kami menyertai..semoga tragedi ini menjadi pembelajaran untuk mereka serta kita semua yang luput dari peristiwa yang tak terduga tersebut.

Artikel & Foto : Anhar Rizki Affandi












Olivia Laurenz

Laurenz Tuerah yang lahir di Jakarta pada 23 Juni 1978, tumbuh besar berayahkan seorang panatua (pendeta Protestan), dan dalam ajaran Kristus yang ketat. saat berumur tiga tahun, Olen, begitu ia biasa dipanggil, mulai merasakan perbedaan orientasi seksualnya. Yaitu, meski fisiknya laki-laki, ia lebih menyukai segala sesuatu yang berbau feminim. Ketak-samaan antara dia dengan anak laki-laki seumumnya itu sempat menimbulkan kehebohan dalam keluarganya.

Lalu, pada tahun 2005, dengan nama Olivia Lauren, roda kehidupannya mengantarkan Olen menjadi juara pertama dalam pemilihan Miss Waria Nasional yang diselenggarakan di Jakarta. Disusul dengan penobatannya sebagai Miss Congeniality di pemilihan Miss Waria Sedunia di Thailand.

Menjadi dirinya sendiri yang keberadaannya diakui oleh masyarakat seutuhnya merupakan impian Olen dan juga kaumnya. Baginya, bagaikan sosok tubuh manusia yang memiliki kepala, leher, tubuh, tangan dan kaki masing-masing; dalam kehidupan, sebuah masyarakat juga memiliki bagiannya masing-masing. Tidak mungkin semua menjadi kepala, atau semua menjadi tangan belaka. Suka atau tidak, orang-orang seperti Olen dan kaumnyaakan selalu menjadi bagian dalam kehidupan umat manusia. Sebab, warna dan dinamika dalam kehidupan itu memang ada.

Teks & Foto : Anhar Rizki Affandi.


Kamis, 04 Juni 2009

Malam di Rumah Jagal..!

"Ini rumah siapa ibu..mengapa begitu banyak saudara-saudara kita disini..?"
tanya anjing kecil lucu itu pada indukny..
"Siapa orang-orang itu ibu..mengapa begitu menyengat bau anyir darah dari tubuh mereka..?"
tanya anjing kecil lucu itu pada induknya..
"aku lapar ibu..aku mau menyusu dipeluk mu..!"
pinta si anjing kecil lucu itu pada induknya..
sang induk pun menjawab..
"ini rumah jagal anak ku,mereka lah yang akan meminta hidup kita untuk mereka hidup,
dan susu ini pun tak bisa lagi kuberi untuk mu..!"
"malam beranjak pagi, saatnya teriakan untuk terakhir kali anak ku tanda bahwa kita
pernah merasa hidup"kata si induk pada anaknya...!

Teks dan Foto : Anhar Rizki Affandi