
Laurenz Tuerah yang lahir di Jakarta pada 23 Juni 1978, tumbuh besar berayahkan seorang panatua (pendeta Protestan), dan dalam ajaran Kristus yang ketat. saat berumur tiga tahun, Olen, begitu ia biasa dipanggil, mulai merasakan perbedaan orientasi seksualnya. Yaitu, meski fisiknya laki-laki, ia lebih menyukai segala sesuatu yang berbau feminim. Ketak-samaan antara dia dengan anak laki-laki seumumnya itu sempat menimbulkan kehebohan dalam keluarganya.
Lalu, pada tahun 2005, dengan nama Olivia Lauren, roda kehidupannya mengantarkan Olen menjadi juara pertama dalam pemilihan Miss Waria Nasional yang diselenggarakan di Jakarta. Disusul dengan penobatannya sebagai Miss Congeniality di pemilihan Miss Waria Sedunia di Thailand.
Menjadi dirinya sendiri yang keberadaannya diakui oleh masyarakat seutuhnya merupakan impian Olen dan juga kaumnya. Baginya, bagaikan sosok tubuh manusia yang memiliki kepala, leher, tubuh, tangan dan kaki masing-masing; dalam kehidupan, sebuah masyarakat juga memiliki bagiannya masing-masing. Tidak mungkin semua menjadi kepala, atau semua menjadi tangan belaka. Suka atau tidak, orang-orang seperti Olen dan kaumnyaakan selalu menjadi bagian dalam kehidupan umat manusia. Sebab, warna dan dinamika dalam kehidupan itu memang ada.
Teks & Foto : Anhar Rizki Affandi.


